ISLAM AGAMAKU.. ^_^

damansara specialist .. can i help you ? haha

Thursday, January 6, 2011

Bicara Tarbiyah – Ciri-Ciri Muslim Sejati.

Di dunia ini banyak orang yang mengaku muslim, bahkan mengaku sebagai muslim sejati, namun Allah tidak mengakui keimanannya karena orang tersebut tidak mencerminkan dirinya sebagai muslim yang sebenar-benarnya. Di dalam Al-Quran Allah tidak mengakui keimanan seseorang ketika keperibadiannya tidak mencerminkan seorang muslim sejati.
"Diantara manusia ada orang yang mengatakan : "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman." (2:8)
Setidaknya ada 5 ciri peribadi seorang muslim sejati yang perlu ada dalam diri kita.
1. Bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa
Taqwa merupakan kunci kemuliaan seseorang sehingga seorang muslim yang sejati akan terus memperkukuhnya dalam hidupnya. Apabila taqwa telah berhasil diperkukuh nescaya ia akan selalu siap menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh pada Allah SWT. Keadaan inilah yang memang diharapkan Allah kepada kita sebagaimana firman-Nya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan jangan sampai kamu mati kecuali dalam keadaan berserah diri kepada Allah (3-102)
Taqwa sebagaimana dalam pengertian yang telah disepakati oleh para ulama adalah melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya baik dalam keadaan sepi maupun ramai.
Dengan demikian bertaqwa harus kita buktikan dalam segala keadaan dan di mana saja kita berada.
2. Berusaha masuk ke dalam Islam secara kaffah.
Ini ertinya muslim yang sejati tidaklah hanya menyesuaikan diri dalam satu aspek, tetapi seluruh aspek kehidupannya akan terus diusahakan sesuai dengan ajaran Islam. Kerana itu dalam berbagai aspek kehidupan tidak akan ditempuh cara-cara yang tidak islami, tidak akan dipenuhi keinginan- keinginan syaitan, tapi yang dipenuhinya hanyalah keinginan Allah SWT.
"Hai orang-orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu (2:208)
3. Diwarnai dengan nilai-nilai Ilahi (Shibghah)
Setiap muslim haruslah selalu berusaha menjalani hidup sesuai dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya.
"Shibghah Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari selain Allah. Dan hanya kepada-Nya kami mengabdi" (2:138).
4. Istiqomah atau teguh dalam pendirian
Sikap ini sangat penting untuk dimiliki mengingat menjadi muslim yang sebenar-benarnya bukan urusan yang mudah. Amat banyak tentangan dan godaan yang harus dihadapi dan semua itu hanya boleh dihadapi dengan istiqomah. Dengan sikap istiqomah seseorang tidak hanya akan berani menghadapi kemungkinan mendapatkan risiko akibat keimanan dan keislamannya, tapi juga tidak akan berduka cita bila risiko itu betul-betul menimpa dirinya.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekuatiran terhadap mereka dan mereka tidak pula (berduka) cita (46:13)
5. Tawazun (keseimbangan hidup)
Iaitu seorang muslim tidak hanya mementingkan urusan duniawi, tapi melupakan urusan ukhrowinya (urusan akhiratnya) atau sebaliknya, iaitu mementingkan kehidupan ukhrowi (akhirat) saja tapi melupakan urusan duniawinya. Segala yang dilakukan di dunia ini semuanya tidak boleh dipisah-pisahkan menjadi urusan dunia saja atau urusan akhirat saja.
Seorang muslim yang tawazun memiliki hubungan hidup yang erat antara dunia dan akhirat. Ini merupakan pengamalan dari firman Allah : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kebahagiaan negeri Akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari kenikmatan duniawi. Dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerosakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerosakan" (28:77)
Keseimbangan hidup merupakan sesuatu yang amat penting. Manakala seorang muslim tidak berlaku tawazun maka akan terjadi ketempangan hidup yang tidak terurus yang pada akhirnya terjadi kerosakan di muka bumi baik kerosakan lingkungan hidup maupun kerosakan moral sebagaimana yang kita saksikan bahkan kita rasakan akibatnya selama ini.

No comments:

Post a Comment